Selasa, 15 September 2009

Menyeleksi bibit sawit

Seleksi bibit

Seleksi (thinning out) merupakan pekerjaan untuk menyingkirkan atau memusnahkan bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang betul-betul bermutu baik dan sehat untuk dialihtanamkan ke lapangan. Persentasi thinning out dari pesemaian sampai dengan ditanam dilapangan biasanya berkisar 25-35%, tergantung dari jenis bibit dan rekomendasi dari institusi penghasil benihnya.

Jadwal seleksi di pembibitan utama harus tepat dan umumnya dilakukan 3-4 kali. Semakin ketat seleksi uang dilakukan, mutu bibit yang dihasilkan juga akan semakin baik. Jadwal seleksi dan umur tanaman dilakukan sebagai berikut:

· Seleksi I : umur 3-4 bulan (saat alih tanam)

· Seleksi II : umur 6 bulan

· Seleksi III : umur 8 bulan

· Seleksi IV : saat kakan dialihtanam ke lapangan

Beberapa bentuk bibit yang abnormal dan harus disingkirkan sewaktu seleksi disajikan pada Gambar 5.16. secara umum, karakter yang menyimpang (offbtype) dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu kelainan pada habitus tanaman, kelainan pada bentuk anak daun, dakn kelainan daya pertumbuhan.

1. Kelainan pada habitus tanaman

Kelainan pada habitus tanaman sebagai berikut:

· Bibit tumbuh meninggi dan kaku. Sudut pelepah dengan sumbu batang lebih tajam (gejala steril). Gejala ini mencul setelah sekitar 2-3 bulan di pembibitan.

· Permukaan tajuk rata. Bentuk bibit memendek karena pelepah uyang muda tidak mau memanjanng dan lebih pendek daripada pelepah tua. Hal ini terjadi setelah sekitar 2-3 bulan di pembibitan.

· Bibit tumbuh terkulai, terjadi setelah sekitar 6 bulan di pembibitan.

· Anak daun tidak membelah, sedangkan anak daun pada bibit lain yangmumurnya sama telah membelah. Hal ini terjadi setelah sekitar 3-4 bulan di pembibitan.

2. Kelainan pada bentuk anak daun

Kelainan pada bentuk anak daun sebagai berikut:

· Sudut anak daun dengan tulang daun sangat tajam (cenderung steril). Hal ini terjadi setelah sekitar 3 bulan lebih di pembibitan.

· Helaian anak daun sempit seperti jarum, kadang-kadang menggulung dan membentuk sudut yangtajam dengan tulang daun. Hal ini terjadi setelah sekitar 3 bulan di pembibitan.

· Anak dauun pendek-pendek, terjadi setelah sekitar 5 bulan di pembibitan,

· Anak daun tersusun sangat rapat atau sebaliknya tersusun jarang-jarang. Hal ini terjadi setelah sekitar 5 bulan di pembibitan.

3. Kelainan daya pertumbuhan

Kelainan daya pertumbuhan sebagai berikut:

· Ada bibit yang bentuk dan daunnya normal tetapi pertumbuhannya sangat lambat. Bibit yang demikian termasuk yang di buang.

Bibit abnormal akibat serangan hama penyakit, defisiensi unsure hara, dan kelsalahan tindakan kulturteknis ( terkenan drift herbisida, pemupukan berlebihan, dan lain-lain) dapat dipelihara terus sengan perlakuan khusus. Jika 3-4 bulan setelah perawatan tidak ada perbaikan maka bibit harus disingkirkan.